Minggu, 16 Desember 2007

Fwd: [Republika Online] Mahasiswa Menolak Pemberian Kondom Gratis





27 Nopember 2007  23:18:00
Mahasiswa Menolak Pemberian Kondom Gratis
Jakarta-RoL-- Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus Indonesia {FSLDK) Indonesia menolak pemberian kondom gratis dalam rangka hari AIDS Internasional 1 Desember mendatang. 

Siaran pers yang diterima Republika menyebutkan, hal ini mengemuka dalam pernyataan sikap yang dibacakan
Ketua Puskomnas FSLDK, Dani Setiawan , dalam Seminar Anti Pornografi di UI Depok, Selasa. AIDS, menurut FSLDK, pada dasarnya adalah penyakit yang ditimbulkan oleh penyimpangan prilaku manusia, alangkah dangkalnya jika solusi yang ditawarkan hanya secara medis apalagi dengan menganjurkan penggunaan kondom.
 
"Pencegahannya adalah dengan merubah prilaku seksual ke arah yang benar, bukan dengan kondomisasi ", ujar Dani.
Seminar yang diadakan di Balai Sidang Djokosoetono FH Universitas Indonesia itu, juga menolak cara-cara pelegalan sex bebas yang dibalut dengan kampanye anti AIDS. "Secara sosial, upaya kondomisasi itu akan menimbulkan praktek perzinahan dan prostitusi secara massif." tambah Dani yang juga Mahasiswa Universitas Airlanga Surabaya ini. 

Oleh karena itu, FSLDK dalam secara konsisten mengadakan pemberantasan penyebaran AIDS melalui penyadaran moralitas di kalangan mahasiswa dan remaja. "Saat ini sedang digalakkan program pembinaan akhlak berupa mentoring keislaman di lebih dari 100 kampus di Indonesia", papar Dani Ketua Puskomnas FSLDK Indonesia
FSLDK juga menyoroti pencegakan penyakit masyarakat dan pergaulan bebas lebih diakibatkan oleh tidak adanya payung hukum yang jelas terhadap tindakan amoral. Menurut Syarif Hidayatulloh , Ketua LDK SALAM UI yang bertindak sebagai penyelenggara seminar, mengatakan, FSLDK selama satu tahun ini sangat menyesalkan kelambanan DPR dalam mengesahkan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi. "Padahal gelombang pornografi dan pornoaksi sangat keras menggedor ruang publik dan ruang individu yang sebagian besar adalah remaja dan anak-anak, "tandas Syarif, yang juga mahasiswa FMIPA UI.
Karena itu, LDK Salam UI dan FSLDK sebagai bagian dari mahasiswa Indonesia yang beranggotakan 500 kampus dan lebih dari 15.000 mahasiswa se-Indonesia mendesak pemerintah dan DPR agar segera mengesahkan RUU APP. " LDK Salam UI dan FSLDK konsisten dalam melawan setiap budaya pornografi dan pornoaksi yang akan menjerumuskan masyarakat ke dalam lembah kehinaan" tegas Dani Setiawan yang juga peserta Program Beasiswa Nasional PPSDMS Nurul Fikri. 

RUU ini diharapkan memiliki cukup legitimasi baik dari sisi yuridis maupun sosiologi. FSLDK juga menyesalkan perdebatan prokontra RUU APP yang terkesan bermuatan sektarian. "RUU Ini bukan bukan hanya bagi kalangan Umat Islam, namun untuk menjamin kehidupan yang beradab dan sehat di tengah-tengah masyarakat kita secara keseluruhan." tandas Dani yang juga mahasiswa fakultas hukum UNAIR Surabaya.
Folow up seminar yang dipenuhi ratusan pelajar dan mahasiswa se Jabotabek ini akan diteruskan dalam bentuk aksi bersama FSLDK ke DPR RI, pemerintah, dan KPI agar lebih tegas dalam mendorong pengesahan RUU APP. "Kalau sampai pertengahan tahun 2008 tidak disahkan, Kami mengancam akan mengadakan aksi yang lebih besar lagi" imbuh ketua Puskomnas FSLDK kepada media. pur


Berita ini dikirim melalui Republika Online http://www.republika.co.id
Berita bisa dilihat di : http://www.republika.co.id/Online_detail.asp?id=315239&kat_id=23